Kebangkitan Ulama -HARLAH NU KE 96

Ditengah kesengsaraan hidup sebagai bangsa yang dijajah, pada tahun 1908 terbukalah fikiran bangsa Indonesia. Pergerakan yang di pelopori oleh kaum terpelajar berbuah segar menghasilkan pergerakan yang dikenal dengan “Kebangkitan Nasional”. Pergerakan tersebut dijawab dengan penuh Ambisius oleh para santri. Munculnya organisasi pergerakan Nahdlatul Wathan, Nahdlatul Fikri, dan Nahdlatul Tujjar merupakan bukti respon dukungan santri terhadap pergerakan Kebangkitan Nasional.
Hingga sampailah pada tahun 1926, tahun dimana gagasan-gagasan besar dicurahkan untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Tepatnya dikampung Kertopaten Surabaya pada tanggal 31 Januari 1926 terbentuklah organisasi pergerakan yang komprehensif dan sistematis yang diberi nama “Nahdlatul Ulama” atau “Kebangkitan Ulama”.
Seiring berjalannya waktu, Karakteristik Nahdlatul Ulama diperkuat oleh substansi-substansi yang dianutnya. Sebagaimana dikutip oleh Marijan dari K.H. Mustofa
Bisri, substansi bidang tauhid Nahdlatul Ulama berbasis ajaran Imam Abu Mansur Al-Maturidzi dan Abu Hasan Al-Asy’ari, Bidang Hukum Islam dalam praktiknya berkompas pada madzhab Imam Syafi’i dan Bidang Tasawuf menganut dasar-dasar ajaran Abu Qosim Al-Junaidi.
Nahdlatul Ulama berideologi Ahlu Sunnah wal Jamaah (ASWAJA). Alasan mendasar Nahdlatul Ulama lahir dengan haluan ideologi Aswaja dilatar belakangi oleh rasa tanggung jawab para ulama untuk menjaga kemurnian syari’at Islam, memperjuangkan kemerdekaan, serta menjaga ketentraman dan kedamaian bangsa Indonesia. Nahdlatul Ulama atau yang sering disingkat NU bergerak pada bidang sosial keagamaan yang lahirnya prakarsai oleh KH. Hasyim
Asy’ari.
Jejak pergerakan Nahdlatul Ulama dalam bidang pendidikan berupa pembentukan pesantren, madrasah, diniyah, majelis taklim, dan perguruan tinggi. Pendidikan awal dari pergerakan NU adalah pendidikan pesantren. Pendidikan Pesantren merupakan oleh-oleh sebagian besar para kiyai NU setelah pulang dari Timur Tengah.

Senin, 31 Januari 2022 kami segenap keluarga besar Pondok Pesantren Al-Ghozali mengucapkan selamat HARLAH NU Ke – 96.

Sumber:
Fakhtul Mubin, Sejarah dan Kiprah Nahdlatu Ulama Di Indonesia.
Masykur Hasyim, Merakit Negeri Berserakan, (Surabaya: Yayasan 95, 2002) h. 67

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *