Berkenalan dengan Metode Arbain
Terhitung sudah sebelas hari Pondok Pesantren Al Ghozali menjalani ngaji pasaran kitab Metode Arbain Demak. Sebagaimana diketahui, kitab Metode Arbain dikarang oleh Al-Mukarrom Kiyai Muharror Khudlori. Dalam nama kitab tersebut tersematkan kata “Arbain” yang berasal dari bahasa Arab أربعين (empat puluh). Tak sekedar bilangan, bilangan 40 ini bermakna 40 hari atau Metode 40 hari mempelajari Nahwu Shorof. Keren bukan?
Namun, sebagai pelajar lazim agaknya jika skeptis muncul saat menanggapi makna dari Metode Arbain tersebut. Terlebih lagi dengan isu-isu yang mengatakan betapa sulitnya mempelajari Nahwu Shorof. Pun dalam kitab Ta’alim Muta’allim dikatakan bahwa salah satu syarat menuntut ilmu adalah وَطُوْلِ زَمَانٍ (dan dalam waktu yang lama). Apakah Iyah cukup dengan 40 hari? Untuk membuktikannya, maka dari itu kami pun turut mengkaji metode Arbain dalam season ngaji pasaran.
Sebelum memulai pengajian pertama, santri mengerjakan soal-soal pre rest terlebih dahulu. Pre test tentu sudah sepaket dengan post test yang nanti akan kami kerjakan diakhir pengajian setelah menamatkan kitab Metode Arbain. Dengan begitu akan terlihat seberapa jauh peningkatan pemahaman nahwu shorof santri Ponpes Al Ghozali setelah mengkhatamkan Metode Arbain.
Pengajian Metode Arbain dibawakan oleh Ustadz Shohibul Azka dan Ustadzah Vina. Pengajian dibawakan cukup luwes tidak begitu kaku. Ustadz dan ustadzah juga memperhatikan kondisi mental santri. Apabila dirasa suasana sudah tidak kondusif karena santri mulai mengantuk/bosan maka akan dilakukan ice breaking untuk menaikan kembali semangat belajar para santri.
Kini kami sudah berada ditengah perjalanan setelah malam-malam kami me-ngopi (ngobrol pintar) dengan metode Arbain. Akhirnya kami mengetahui apa yang membuat kitab ini istimewa dan mudah dipahami.
Keunggulan dari Metode Arbain adalah kandungan materi didalamnya merupakan rangkuman dari kitab-kitab nahwu shorof seperti Jurumiah, Alfiyah, Amsilati Tashrifiyah dan lainnya dijelaskan secara singkat dan terang. Penjelasan yang tertera dalam kitab dibungkus dalam bagan yang menyerupai mind mapping. Penjelasan definisipun dituliskan dengan Pegon berbahasa Indonesia yang memungkinkan semua santri dari Sabang hingga Merauke dapat memahaminya.
Pantas saja disebut Metode 40 hari belajar Nahwu Shorof !
Penulis : Cika Larasati
Leave a Reply