Pondok Pesantren Al-Ghozali Kota Cirebon “Mengadakan Acara Buka Puasa Bersama & Khataman Al-Qur’an 30 Juz di Bulan Suci Romadhon”
Jum’at, 14 Maret 2024, Bertepatan pada hari jum’at serta puasa pertama bulan Ramadhan 1444, keluarga besar Pondok Pesantren Al-Ghozali menggelar buka puasa bersama serta menjalin silaturrahim bertempat di Pondok Pesantren Al-Ghozali. Turut hadir pada buka bersama ini bersama Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ghozali Dr. KH. Agung Fadil, M.Ag, & Umi Khusnul Khotimah,S.Ag. beserta segenap para ustadz, tak ketinggalan pula sejumlah asatidzah beserta para santri ikut memeriahkan acara ini.
Agenda rutin pada malam jum’at di bulan suci ramadhan, Pondok Pesantren Al-Ghozali tersebut dimulai pada pukul 17.00 WIB yang diisi dengan sambutan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ghozali Dr. KH. Agung Fadil M.Ag. Beliau mengucapkan terimakasih atas acara buka bersama ini, disampaikan oleh beliau tentang pentingnya rasa syukur bahwa begitu banyak kesyukuran atas nikmat yang telah diberikan Allah subhanahu wa ta’ala kepada kita sebagai umat Islam. Beliau juga menyampaikan perbanyak doa-doa yang baik terutama di bulan suci ramadhan ini diwaktu-waktu mustajab seperti di waktu Maghrib menjelang buka puasa. Seluruh audience menyimak pemaparan beliau dengan penuh khidmat.
Kegiatan buka bersama ini sangat menarik dan bernuansa ibadah, penuh kehangatan, penuh keceriaan dan kegembiraan. Pasalnya tepat adzan maghrib seluruh majlisul asatidzah menikmati hidangan takjil dengan suka cita. Setelah selesai berbuka dilanjutkan dengan shalat maghrib berjama’ah. Selepas shalat maghrib, semuanya pada makan malam bersama.
Diharapkan melalui acara Ifthor Jama’i (Buka Bersama) bisa menambah Ukhuwah Islamiyah serta menjalin silaturrahim keluarga besar Pondok Pesantren Al-Ghozali Kota Cirebon semakin erat. Selain itu, acara tersebut memberi edukasi tentang berbagi untuk sesama dan semangat kebersamaan.
(Foto)
Kemudian malam setelah sholat terawih dilanjutkan dengan Khataman Al-Qur’an 30 Juz…
(Foto)
Pondok pesantren Al-Ghozali menggelar tradisi khataman Al-Qur’an 30 Juz di malam Jum’at pada Bulan Suci Ramadhan dengan demikian mendapatkan fadhilah (keutamaan) khatmil Qur’an? Pahala apa saja yang didapatkan dengan melakukan khataman Al-Qur’an ? Mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan salah satu ibadah yang besar nilai pahala dan barakahnya. Salah satu fadhilahnya secara tegas dijelaskan dalam hadits:
إِذَا خَتَمَ الْعَبْدُ القُرْآنَ صَلَّى عَلَيْهِ عِنْدَ خَتْمِهِ سِتُّوْنَ أَلـْفِ مَلَكٍ
“Apabila seseorang mengkhatamkan Al-Qur’an, maka 60.000 malaikat memohonkan rahmat untuknya pada saat khatamannya” (HR Ad-Dailami).
Dalam memaknai hadits di atas, para ulama cenderung mengartikan fadhilah tersebut didapatkan secara perseorangan, bukan bersifat kolektif. Sehingga fadhilah mengkhatamkan Al-Qur’an hanya diperuntukkan bagi orang yang membaca Al-Qur’an mulai dari awal surat al-Fatihah sampai akhir surat An-Nas secara sempurna. Pemaknaan ini salah satunya seperti yang disebutkan dalam kitab as-Siraj al-Munir Syarh al-Jami’ as-Shagir:
ـ(إذا ختم العبد القرآن) أي كلّما قرأه من أوّله إلى آخره (صلى عليه عند ختمه ستون ألف ملك) أي استغفروا له. قال المناوي يحتمل أنّ هذا العدد يحضرون عند ختمه والظاهر أنّ المراد بالعدد التكثير لا التحديد
“Tidak berkumpul suatu kaum di rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) sembari melantunkan Al-Qur’an dan saling mempelajari Al-Qur’an di antara mereka, kecuali turun pada mereka ketenangan, rahmat Allah menaungi mereka, malaikat mengelilingi mereka dan Allah menyebut mereka dalam golongan orang yang ada di sisi-Nya” (HR Ahmad).
Maksud dari redaksi “rumah Allah” dalam hadits di atas adalah masjid, Majelis, Pondok Pesantren. Namun, para ulama berpandangan bahwa penyebutan kata “rumah Allah” yang berarti masjid dalam hadits di atas bukanlah sebuah pengkhususan, sebab fadhilah berkumpul dalam majelis Al-Qur’an juga didapatkan bagi orang yang berkumpul di tempat-tempat yang lain, termasuk via Online, pondok pesantren,. Pandangan ini seperti yang dijelaskan Imam an-Nawawi dalam kitab Syarh an-Nawawi li al-Muslim: juz 17, hal. 22)
ويلحق بالمسجد في تحصيل هذه الفضيلة الاجتماع فى مدرسة ورباط ونحوهما إن شاء الله تعالى ويدل عليه الحديث الذي بعده فإنه مطلق يتناول جميع المواضع ويكون التقييد في الحديث الأول خرج على الغالب لا سيما في ذلك الزمان فلا يكون له مفهوم يعمل به
Dengan demikian, tradisi mengkhatamkan Al-Qur’an 30 Juz pada malam jum’at dengan para santri pondok pesantren Al-Ghozali, tradisi ini terdapat pahala yang amat besar, seperti membiasakan diri kita membaca Al-Qur’an, mendorong untuk bersama-sama membaca Al-Qur’an dan berkumpul dalam majelis dan luar majelis pondok pesantren Al-Ghozali.
Leave a Reply